WANITA BERKERUDUNG PUTIH
WANITA BERKERUDUNG PUTIH
Pagi ini, Rully bersiap-siap untuk
pergi ke kantor. Seperti biasa Rully segera meminum susu dan mengambil sepotong roti yang memang sudah dipersiapkan
oleh bi Inah pambantunya.
“
Rully pergi dulu ya mam ?” ucap Rully dengan terburu-buru.
“Susunya
diabisin dulu Rul..!!” sahut Tika, Ibu Rully yang sedang duduk di meja makan.
“Tar
aja ya mam, dah telat ni” jawab Rully sambil merapikan dasinya.
Ibu
Tika menghela napas dan menggelengkan kepala.
“Kak,
tunggu Dila bentar..!” terdengar suara Dila dari dalam kamarnya.
“Aduh….!
Dila berangkat kesekolahnya sama mama aja ya? kakak lagi buru-buru ni!!”sahut
Rully sambil bergegas menuju mobilnya.
“Yah…kakak
“ jawab Dila dengan perasaan kecewa.
“Ya
udah tar Dila sama mama aja berangkatnya” kata ibu Tika dengan senyum mencoba
manghibur Dila.
“Iya
ma” jawab Dila sambil menuju meja makan.
Rully bergegas menuju mobilnya dan
segera paergi menuju kantor. Di tengah jalan ia melihat didepannya ada seorang gadis
yang memakai pakaian serba putih yang sedang naik sepeda. Karena tak sabar dan terburu-buru,
Rully menabrak gadis tersebut sehingga gadis bersepeda terpental.
“Awkhh…..”
teriak gadis itu kesakitan.
Gadis
itu terjatuh dari sepedanya. Ia hanya memegangi hidungnya yang terbentur besi
kemudi (stang) sepedanya.
Rully
tidak bias melihat begitu jelas wajah gadis itu karena di tutupi oleh tangannya
yang merasakan kesakitan di hidung dan mulutnya.
“Kamu
ini gimana sih? “ di jalan raya begini kok naik sepeda” dengan nada tinggi.
“Maaf
pak” jawab gadis tersebut sambil menahan
rasa sakit di hidungnya.
“Ya
sudah makanya kalau di jalan raya itu hati-hati.!!” ucap Rully tanpa merasa
bersalah sedikitpun.
Lalu
Rully pergi meninggakan gadis itu begitu saja dan segera pargi menuju kantornya.
Di kantor Rully masih kepikiran
tentang kecelakaan pagi itu.
“Sial
mengapa nasib gue sial banget ya!!!?.”ungkap Rully.
Jam
sudah menunjukkan pukul satu siang, jam segini biasanya Rully bekerja sambil
mendengarkan radio BBC… FM, Radio kesayangannya.
”
Wah udah jam satu ni, waktunya stay on” ujar Rull sambil memnghidupkan
radionya. Tapi ia merasa ada yang aneh siang ini, karena ia biasanya sudah
mendengarkan paket acara kesayangannya.
“Hmmmm,,,
mungkin mbak Siti gak nyiar hari ini” gumam Rully dalam hati.
Siti adalah penyiar radio
kesayangannya dan tidak jarang Rully ikut bercerita, bersenda gurau bahkan Rully
pernah curhat masalah pribadinya dengan penyiar
radio kesayangannya itu.
Jam
sudah menunjukkan pukul lima sore, Rully pun segera membawa tasnya dan segera beranjak
pulang.
Setibanya
di rumah Rully segera melepas pakaian kantornya.
“
Lho, Dila kemana ma? Kok jam segini
belum pulang ?” Tanya Rully.
“Oh…
adikmu..! lagi jenguk gurunya tuh, katanya gurunya abis kecelakaan.” jawab ibu
Tika.
Hari berganti hari dan sudah satu
bulan Rully tidak pernah mendengarkan paket acara di Radio kesayangannya. Ia
sendiri tidak tahu apa yang terjadi pada Siti, penyiar Radio kesayangannya.
Minggu
pagi. Rully dan keluarga sarapan
bersama. Maklum hanya hari minggu mereka bisa kumpul dan bercanda bersama sekeluarga.
“Dil..!
akhir-akhir ini kakak kok ga pernah melihat kamu belajar Matematika ?” Tanya
Rully.
“Ya…
abisnya guru Matematika Dila belum sembuh dari sakit sih..! tapi senin besok
udah masuk kok kak” jawab Dila.
“Wah,
hebat juga tuh orang, adik gue yang kalo gue suruh belajar yang malesan, ini
gak pake disuruh adik gue belajar sendiri” puji Rully dalam hati.
“Memangnya guru kamu kenapa sih?” tanya Rully lagi.
“Ya
ditabrak oleh orang gak dikenal gitu” ungkap Dila.
“Wah
tega banget tuh yang nabrak..! apa gak punya perasaan tuh orang” ungkap Rully.
“Yah….
tega banget kak…!” tambah Dila.
“Oh…
ya..! kakak mau jalan-jalan ni, kamu mau ikut ga?” Tanya Rully.
“Mau..
mau kak” jawab Dila penuh semangat.
“Tapi
temenin Dila dulu kerumah bu Tiara ya kak, abisnya Dila mau minjam buku Matematika
ma bu Tiara” pinta Dila.
“Ya,
ntar kakak temenin” jawab Rully.
Mereka
pun pergi kerumah Tiara, guru matematikanya Dila.
Sesampainya di tujuan, Rully melihat
seorang gadis yang sangat cantik, Rully pun tercengang dan setengah tidak
percaya.
“Assalamualaikum..!
selamat pagi bu” ucap Dila.
“Wa’alaikum
salam, eh Dila” jawab ibu Tiara.
“Ada
apa Dila?“ tanya ibu Tiara lembut.
“Eh
ga bu, Dila cuma mau minjem buku Matematika “ ujar Dila.
“Oh…!,
oh ya sama siapa kesini? ”tanya Tiara.
“Dila
diantar kakak, orangnya keren deh bu..” ucap Dila meyakinkan.
“Kak….!
sini bentar” Panggil Dila.
“Eh
iya ada apa?” jawab Rully.
“Kenalin
nih guru Mamtematikanya Dila, cantikkan..?!” ucap Dila dengan genit.
“Rully” mengenalkan diri.
“Tiara” balas Tiara sambil melempar sedikit
senyum kepada Rully.
“Oh ya silahkan duduk” ucap Tiara kemudian
pergi kekamar mengambil buku yang akan pipinjam Dilla.
Kemudian Tiara keluar dari kamarnya
dengan membawa buku Matematika yang akan di pinjm oleh Dila dan memberikannya
kepada Dila,, “Nih..”
“Makasi ya bu”
jawab Dila.
Rully melihat kearah tangan Tiara yang masih
terbalut perban,
“Oh ya.. mau minum apa?” tawar Tiara.
“Gak usah repot-repot kami cuma sebentar
kok”
“Oh iya tangan kamu kenapa ?” tanya Rully.
“Oh… ini kemarin terserempet di jalan ”
jawab Tiara.
Sejak perkenalan itu, Rully jadi
sering bermain kerumah Tiara, awalnya ia mengajak adiknya namun belakangan ia
sering berangkat sendiri.
“Sebenarnya aku suka padamu , mau ga jadi
pacar ku?” tanya Rully serius. Tiara hanya diam.
Hari berganti hari waktu terus berganti namun
Rully tak kunjung mendapatkan jawaban dari Tiara.
Pada
hari senin pagi. Seperti biasa Rully mengantar Dila ke sekolahnya, namun Rully dikejutkan dengan sebuah sepeda di parkiran
sekolah Dila.
“Ada apa kak? “ tanya Dila.
“Gak” jawab Rully singkat.
“Guru kamu cantik ya” kata Rully memuji.
“Iya dong kak, selain cantik, ibu Tiara
juga pintar, dan calon artis juga”
“Artis…?! maksud kamu?” tanya Rully
keheranan.
“Iya…. ibu Tiara itu pulang ngajar
biasanya online” jelas Dila.
“Maksud kamu?” tanya Rully masih bingung.
“Ibu Tiara itu, penyiar Radio BBC Fm lho
kak” jawab Dila menjelaskan
“Masak sih ?” tanya Rully kurang yakin.
“Iya bener” jawab Dila kembali menyakinkan.
Siang ini Rully mecoba
mendatangi studio Radio BBC FM yang juga
Radio kesayangannya.
Di
depan stutio Radio yang dituju Rully melihat sepeda yang tadi terparkir di
sekolah Dila.
Arloji
sudah menunjukkan pukul 02:00 siang.
Tiba-tiba keluarlah gadis cantik yang
mengenakan pakaian putih.
“Ya
Allah, ternyata gadis yang saya tabrak waktu itu adalah Tiara, Tiara juga yang
membuat Dila rajin belajar, bahkan Tiaralah penyiar Radio kesayangan saya
selama ini”
Rully turun dari mobilnya dan
menghampiri Tiara kemudian meminta maaf pada Tiara.
“Maafkan aku Tiara! Aku tidak pernah
memikirkan bagaiman keadaan seorang wanita yang pernah ku buat celaka, mulai
saat ini aku berjanji akan merubah sifat burukku, tapi maukah kau menerimaku
sebagai kekasihmu” kata Rully dengan meneteskan air mata.
Tiara
tersenyum. Sebenarnya Tiara juga ada rasa terhadap Rully, karna pada saat
kecelakaan itu Tiara dapat melihat dengan jelas wajah Rully yang menawan,
rasanya pada saat itu Tiara ingin marah terhadap Rully, tetapi ia tidak bisa, sebab
Rully sedang marah-marah ia memilih untuk diam. Dan ia hanya menjawab dengan
menutupi senyuman dengan tangannya yang juga menahan sakit.
Nah
tahu sendirikan akhirnya…………..SITI itu (Selaras Indah bareng TIara)!???
To
be continue …….